8 CARA PENTING UNTUK MENINGKATKAN RETENSI KARYAWAN DI INDONESIA

Mempertahankan karyawan ( retensi karyawan ) menjadi tantangan besar bagi perusahaan di masa pandemi. Perekrutan karyawan baru memakan waktu dan biaya, sehingga membuat retensi karyawan menjadi semakin penting.

Banyak dari pemimpin keuangan menganggap kemampuan untuk menarik dan mempertahankan karyawan adalah aspek paling kritis untuk mencapai pertumbuhan. Karyawan akan lebih mungkin bertahan jika merasa dihargai oleh perusahaan.

Strategi retensi karyawan yang baik didasarkan pada delapan faktor yang saling terkait. Ini berarti Anda tidak bisa hanya fokus pada beberapa faktor saja.

1. Semangat Kerja

Semangat kerja yang buruk adalah salah satu penyebab utama karyawan keluar. Karyawan dengan semangat kerja rendah mungkin merasa tidak dihargai, diabaikan, atau terlalu banyak bekerja. Mereka mungkin terlihat tidak termotivasi atau tidak produktif. Semangat kerja yang buruk juga terkait dengan ketidakhadiran.

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi manajer untuk proaktif mencari tahu penyebab buruknya semangat kerja dan mencegahnya menyebar. Adakan pertemuan rutin dengan karyawan untuk mengetahui perubahan semangat kerja mereka sejak dini. Diskusi dengan manajer tentang kepuasan kerja, kesejahteraan, dan keseimbangan kehidupan kerja dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.

2. Pengembangan Karir

Karyawan yang merasa mandeg dalam karirnya cenderung mencari peluang baru. Perusahaan perlu menawarkan program pelatihan dan pengembangan karier, serta menunjukkan jalur untuk kemajuan. Investasi dalam peningkatan keterampilan ( upskilling ) akan membantu karyawan agar tetap relevan dan siap menghadapi masa depan.

3. Hubungan Antar Karyawan

Tidak semua orang bisa langsung akrab dengan rekan kerja. Namun, penting bagi manajer untuk dapat mengelola konflik di tempat kerja dengan cepat dan adil. Penting juga bagi manajer untuk menjadi contoh dalam bersikap sopan dan profesional. Sebaliknya, micromanagement dapat merusak retensi karyawan.

Video Books – How to become Sales supervisor efektif

4. Pengakuan

Apresiasi terhadap karyawan seringkali diabaikan. Karyawan dengan performa tinggi terkadang malah diberi lebih banyak pekerjaan tanpa ada pengakuan.

Menurut survei Gallup-Workhuman, perusahaan yang memprioritaskan pengakuan karyawan memiliki karyawan yang 56% lebih kecil kemungkinannya mencari pekerjaan baru. Rencana pengakuan karyawan yang formal dapat membuat karyawan merasa dihargai.

5. Keseimbangan Hidup dan Kerja

Jika pekerjaan terlalu menyita waktu dan tidak menghargai kehidupan pribadi karyawan, mereka cenderung mencari pekerjaan lain. Memberikan keleluasaan dalam mengatur jam kerja, seperti bekerja jarak jauh atau jadwal kerja fleksibel, menunjukkan bahwa perusahaan peduli dengan keseimbangan hidup dan kerja karyawan.

6. Onboarding

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% karyawan baru mengundurkan diri dalam 18 bulan pertama bekerja. Salah satu cara terbaik untuk mengurangi perputaran karyawan adalah dengan menerapkan program onboarding yang kuat.

Onboarding yang baik tidak hanya sebatas hari pertama bekerja, tetapi juga berlanjut untuk mengenalkan karyawan dengan budaya perusahaan.

7. Benefit

Benefit dapat menjadi pembeda bagi perusahaan untuk mempertahankan karyawan. Selain gaji yang menarik, perusahaan juga perlu menawarkan benefit yang lengkap dan disesuaikan dengan kebutuhan karyawan.

8. Kompensasi

Memberikan gaji yang kompetitif sesuai standar pasar adalah hal mendasar. Gaji yang rendah dapat menyebabkan ketidakpuasan dan semangat kerja yang buruk, sehingga berdampak pada retensi karyawan.

Perusahaan dapat mempertimbangkan transparansi gaji untuk mengurangi kesenjangan gaji dan meningkatkan retensi karyawan.

Kesimpulan

Mengembangkan rencana retensi yang baik akan menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang. Rencana ini harus fokus pada kesejahteraan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.

Training, consulting , aplikasi software bisnis & set up Manajemen Usaha, Call 0818521172/ 081-25298-2900 (Wa)